IRADIASI DALAM TEKNIK PENGAWETAN PANGAN



IRADIASI DALAM TEKNIK PENGAWETAN PANGAN

Bahan pangan merupakan materi yang mudah rusak (perishable). Dengan sifat yang mudah rusak, maka bahan pangan mempunyai masa simpan yang terbatas. Bermacam-macam teknik pengawetan dan pengolahan bahan pangan dilakukan untuk memperpanjang marketable life komoditas hasil pertanian di antaranya pengeringan, pembekuan, penggunaan bahan kimia dan iradiasi.
Tujuan pengawetan pangan adalah untuk menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan pangan, mempertahankan kualitas bahan, menghindarkan terjadinya keracunan dan mempermudah penanganan serta penyimpanan. Bahan pangan yang awet mempunyai nilai yang lebih tinggi karena terjadinya kerusakan dapat diperkecil. Namun demikian metode pengawetan tidak selalu dapat mempertahankan kualitas asal bahan pangan atau kandungan gizi dari komoditas yang diawetkan.
Iradiasi merupakan salah satu jenis pengolahan bahan pangan yang menerapkan gelombang elektromagnetik. Iradiasi bertujuan mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan, serta membasmi mikroba dan organisme lain yang menimbulkan penyakit terbawa makanan. Tetapi prinsip pengolahan, dosis, teknik dan peralatan, persyaratan kesehatan dan keselamatan serta pengaruh iradiasi terhadap pangan harus diperhatikan.
Pengembangan dan penggunaan iradiasi untuk stabilitasasi bahan pangan memberikan kemungkinan bahan pangan dapat diawetkan tanpa mengalami perubahan nyata sifat alaminya.

Metode iradiasi telah disetujui oleh tiga badan dunia yaitu The Joint Expert Committee on Wholesomeness of Irradiation Foods (JECWIF) yang mewakili WHO, IAEA dan FAO tahun 1981 setelah ,menelaah data-data makanan yang diiradiasi sampai dosis rata-rata 1 Mrad, sehat untuk dikonsumsi. Selanjutnya Codex Allimentarius Comunission dari FAO mengesahkan kesimpulan yang dikeluarkan JECWIF.
Oleh karena itu perlu diinformasikan mengenai aplikasi iradiasi dalam teknik pengawetan pangan dan pengaruhnya terhadap keamanan dan mutu pangan yang merupakan masalah yang banyak mendapat perhatian dan menimbulkan kesalahpahaman.
SUMBER IRADIASI
Dua jenis radiasi pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan adalah : sinar gamma yang dipancarkan oleh radio nuklida 60Co (kobalt-60) dan 137Cs (caesium-37) dan berkas elektron yang terdiri dari partikel-pertikel bermuatan listrik. Kedua jenis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap makanan. Perbedaan yang sama terhadap makanan. Perbedaan keduanya adalah pada daya tembusnya. Sinar gamma mengeluarkan energi sebesar 1 Mev untuk dapat menembus air dengan kedalaman 20 – 30 cm, sedangkan berkas elektron mengeluarkan energi sebesar 10 Mev untuk dapat menembus air sedalam 3,5 cm.
Suatu persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam proses pengolahan pangan dengan iradiasi adalah energi yang digunakan tidak boleh menyebabkan terbentuknya senyawa radioaktif pada bahan pangan (Sofyan, 1984). Sampai saat ini sumber iradiasi yang banyak digunakan dalam pengawetan pangan adalah 60Co dan 137Cs.

PRINSIP IRADIASI PANGAN
Pada pengawetan bahan pangan dengan iradiasi digunakan radiasi berenergi tinggi yang dikenal dengan nama radiasi pengion, karena dapat menimbulkan ionisasi pada materi yang dilaluinya (Maha, 1981). Gambar 1. menunjukkan prinsip pengawetan bahan pangan dengan iradiasi.
Pemanfaatan praktis iradiasi bahan pangan banyak berkaitan dengan pengawetan. Radiasi menonaktifkan organisme perusak pangan, yaitu bakteri, kapang dan khamir. Iradiasi juga efektif untuk memperpanjang masa simpan sayur dan buah segar karena membatasi perubahan hayati yang berkaitan dengan pematangan, peramunan, pertumbuhan dan penuaan.

ASPEK KEAMANAN
Keamanan pangan iradiasi merupakan faktor terpenting yang harus diselidiki sebelum menganjurkan penggunaan proses iradiasi secara luas. Hal yang membahayakan bagi konsumen bila molekul tertentu terdapat dalam jumlah banyak pada bahan pangan, berubah menjadi senyawa yang toksik, mutagenik, ataupun karsinogenik sebagai akibat dari proses iradiasi.
Hasil penelitian mengenai efek kimia iradiasi pada berbagai macam bahan pangan hasil iradiasi (1 – 5 kGy) belum pernah ditemukan adanya senyawa yang toksik. Pengawetan makanan dengan menggunakan iradiasi sudah terjamin keamanannya jika tidak melebihi dosis yang sudah ditetapkan, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh FAO-WHO-IAEA pada bulan november 1980. Rekomendasi tersebut menyatakan bahwa semua bahan yang diiradiasi tidak melebihi dosis 10 kGy aman untuk dikonsumsi manusia. Pernyataan ini dikeluarkan sehubungan dengan munculnya kekhawatiran konsumen akan keracunan sebagai pengaruh sampingnya.
PENGAWETAN PANGAN DENGAN IRRADIASI
Apakah Tujuan dan Kegunaan Irradiasi ?
Pada pengawetan pangan dengan cara penyinaran perlu dibedakan antara istilah irradiasi dan radiasi. Yang dimaksud dengan irradiasi adalah penggunaan enersi untuk penyinaran bahan dengan menggunakan sumber radiasi buatan, sedangkan yang dimaksud dengan radiasi adalah istilah umum yang biasa digunakan untuk semua jenis enersi yang dipancarkan tanpa melalui media.
Radiasi yang digunakan dalam irradiasi pangan menurut spectrum elektromagnetiknya dibedakan menjadi dua golongan, yaitu radiasi panas dan radiasi pengion. Radiasi panas brasal dari pancaran enersi elektromagnetik dengan frekuensi rendah (panjang gelombang besar ).
Radiasi pengion berasal dari gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi (panjang gelombang pendek). Radiasi panas dapat digunakan untuk penguapan air, atau pengeringan. Biasanya digunakan sinar infra merah. Radiasi panas dapat pula digunakan untuk pengendalian hama gudang.
Radiasi pengion mempunyai enersi lebih besar dibandingkan dengan radiasi panas, dan sangat sedikit menimbulkan perubahan suhu serta mempunyai daya tembus yang relatif besar. Radiasi pengion banyak digunakan untuk pengawetan, penelitian serta pengolahan pangan dibandingkan dengan radiasi panas.
Penyinaran atau irradiasi juga disebut sebagai proses dingin, karena dalam penggunaannya, bahan pangan yang dsinari suhunya tidak berubah atau tidak terjadi kenaikan suhu yang nyata (4 oC). Karena itu irradiasi disebut juga dengan sterilisasi dingin ( “cold sterilization “).
Tujuan irradiasi pangan yaitu :
1.    Mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan
2.    Membasmi mikroba dan organisme lain yang menimbulkan penyakit yang terbawa oleh makanan
3.    Memperpanjang daya simpan
Penggunaan irradiasi pangan :
• Memperlambat pematangan pisang
• Menghambat pertunasan kentang dan bawang
• Mencegah kentang menjadi hijau
Apakah Prinsip Pengawetan dengan Irradiasi ?
Prinsip pengawetan pangan dengan cara iradiasi yaitu :
1.    Penyinaran dapat menghambat pertunasan pada umbi-umbian
2.    Penyinaran dapat memperlambat / menunda proses pematangan pada buah-buahan
3.    Penyinaran dapat menghambat aktivitas mikroba yang terdapat dalam bahan pangan
4.    Penyinaran dapat mnginaktifkan enzim-enzim
5.    Penyinaran dapat membunuh serangga / hama yang mnyerang bahan pangan di ruang penyimpanan
Radiasi pengion untuk sterilisasi dan inaktivasi enzim jika dosisnya berlebihan, akan mengakibatkan perubahan citarasa, warna, tekstur, dan membahayakan kesehatan.
Bagaimanakah Pengaruh Penyinaran terhadap Pangan ?
Penyinaran dapat merusak sel-sel jaringan atau tenunan bahan pangan, misalnya :
  Terhadap protein, penyinaran dapat menyebabkan perubahan tekstur dan menimbulkan bau, rasa dan flavor yang tidak disukai
  Pada pigmen tertentu, penyinaran dapat menyebabkan perubahan warna dari pigmen tersebut
  Penyinaran terhadap lemak dapat menghasilkan peroksida-peroksida, sehingga menimbulkan bau yang tidak disukai
  Penyinaran dapat merusak beberapa vitamin terutama vitamin A, C dan B 12
Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan penyinaran pangan adalah:
1. Dosis penyinaran yang digunakan
2. Lama penyinaran
3. Macam sumber penyinaran yang digunakan
4. Perlakuan pendahuluan dari bahan pangan yang akan disinari
5. Perlakuan lanjutan dari bahan pangan yang sudah disinari
6. Pemberian tanda pengenal dari bahan pangan yang telah disinari
Apakah Masalah dari Pengawetan dengan Cara Irradiasi ?
Masalah pada cara pengawetan dengan irradiasi, antara lain :
1.    Keselamatan para pekerja yang bekerja di bidang radiasi. Hal ini perlu mendapat perhatian , karena apakah artinya melakukan pengawetan pangan, yang dapat membahayakan keselamatan kita.
2.    Kecocokan untuk dimakan dari bahan pangan yang sudah disinari.

CONTOH SURAT BERITA ACARA
  • Contoh Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan
  • Contoh Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
  • Contoh Berita Acara Pengalian Pekerjaan
  • Contoh Berita Acara Penyelenggaraan Ujian
  • Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
  • Contoh Berita Acara Serah terima IMB
  • Contoh berita Acara Kematian Benih Ikan
  • CONTOH SURAT PERJANJIAN
  • Contoh Surat Perjanjian Kerja
  • Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Jual Beli
  • Contoh Surat Perjanjian Kesepakatan
  • Contoh Surat Perjanjian Kesepakatan Ganti Rug
  • Contoh Surat Perjanjian Kontrak Kerja
  • Contoh Surat Perjanjian Kontrak Rumah Dan Tanah
  • Contoh Surat Perjanjian Kontrak Tanah Dan Bangunan
  • Contoh Surat Perjanjian Pemborongan Tenaga Pekerjaan
  • Contoh Surat Perjanjian Pinjam Meminjam
  • CONTOH SURAT PERMOHONAN
  • Contoh Surat Permohonan Bantuan
  • Contoh Surat Permohonan Buka Rekening Bank
  • Contoh Surat Permohonan Buka Rekening Bank
  • Contoh Surat Permohonan Dispensasi
  • Contoh Surat Permohonan Donasi Bantuan Dana
  • Contoh Surat Permohonan Keringanan Biaya
  • Contoh Surat Permohonan Lolos Butuh
  • Contoh Surat Permohonan Rehab Asrama Panti Asuhan
  • Contoh Surat Permohonan Ijin belajar program pasca sarjana S2
  • CONTOH SURAT IJIN
  • Contoh Surat Ijin Belajar
  • CONTOH SURAT KETERANGAN
  • Contoh Surat Keterangan Domisili
  • Contoh Surat Keterangan Ijin Mengajar
  • Contoh Surat Keterangan Kerja
  • Contoh Surat Keterangan Masa Kerja 1
  • Contoh Surat Keterangan Masa Kerja
  • Contoh Surat Keterangan Masa Kerja
  • Contoh Surat Keterangan Masa Kerja
  • Contoh Surat Keterangan Mengajar 1
  • Contoh Surat Keterangan Mengajar 2
  • Contoh Surat Keterangan Mengajar 3
  • Contoh Surat Keterangan
  • CONTOH SURAT PENGUNDURAN DIRI
  • Contoh Surat Pengunduran Diri
  • CONTOH SURAT PERNYATAN
  • Contoh Surat Pernyataan Keterlambatan Pembayaran
  • Contoh Surat Pernyataan Kontrak Rumah
  • Contoh Surat Pernyataan Menerima BPKB
  • Contoh Surat Pernyataan Tidak Menuntut Diangkat CPNS 1
  • Contoh Surat Pernyataan Tidak menuntut diangkat menjadi PNS
  • Contoh surat pernyataan tidak dituntut diangkat menjadi CPNS 2
  • CONTOH SURAT TANDA TERIMA
  • Contoh Surat Tanda Terima
  • Contoh Surat Tanda Terima Barang
  • CONTOH SURAT MANDAT
  • Contoh Surat Mandat 1
  • Contoh Surat Mandat 2
  • CONTOH SURAT UNDANGAN
  • Contoh Surat Undangan Pengajian
  • Contoh Surat Undangan Silaturahmi
  • Contoh Surat Undangan Rapat Pendirian Koperasi
  • Contoh Surat Undangan Dan Himbauan
  • Contoh Surat Undangan Musyawarah
  • Contoh Surat Undangan Pengadaan Barang
  • Contoh Undangan Silaturahmi 2
  • CONTOH SURAT REKOMENDASI
  • Contoh Surat rekomendasi Pencalonan Kepala Sekolah
  • CONTOH SURAT KEPUTUSAN
  • Contoh Surat Keputusan 1
  • Contoh Surat Keputusan Pengangkatan Panitia
  • CONTOH SURAT TEGURAN
  • Contoh Surat Teguran Kepala Sekolah
  • CONTOH SURAT TUGAS
  • Contoh Surat Tugas Mengajar Guru Tidak Tetap
  • Contoh Surat Tugas Pengawas Ujian
  • CONTOH PROPOSAL BANTUAN DANA
  • Contoh proposal Permohonan Bantuan Komputer
  • CONTOH SURAT KUASA
  • Contoh Surat Kuasa 1
  • CONTOH SURAT LAMARAN KERJA
  • Contoh Surat Lamaran Kerja CPNS
  • Contoh Surat Lamaran Kerja Staf Adm
  • CONTOH SURAT KERJA LENGKAP LAINNYA
  • Contoh Surat Cerai Thalak
  • 0 Response to "IRADIASI DALAM TEKNIK PENGAWETAN PANGAN"